Kemarau merupakan salah satu kondisi yang dapat mengakibatkan kekeringa air.Hal ini memang benar adanya karena kemarau ini suatu kondisi yang mengakibatkan adanya beberapa hal terjadi.Hal hal yang dapat terjadi akibat dari kemarau ini meningkatnya gizi buruk di Inonesia akibat dari kemarau.Pernyataan kemarau panjang memperburuk keadaan gizi buruk ini memang sangat benar adanya.Keadaan ini merupakan salah satu kondisi yang harus selalu di waspadai.Tidak Sukses panen akibat kemarau panjang di jumlahnya daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur memperburuk gizi jelek di kalangan anak-anak.Terdaftar 1.918 anak mengalami gizi jelek selagi lima bln mula-mula thn 2015, 11 di antaranya wafat dunia, seperti terungkap dalam data Lembaga Kesehatan Propinsi Nusa Tenggara Timur.Kasus kekeringan sebetulnya senantiasa berlangsung tiap-tiap thn di NTT, tapi bencana th ini dirasakan lebih parah, seperti yg berjalan di enam desa di Kab Timor Tengah Selatan.
"Daerah itu di pesisir pantai di bidang selatan Pulau Timor, Kab Timor Tengah Selatan (TTS). Di enam desa itu kering lantaran hujannya th ini hanya tiga kali," kata Kepala Tubuh Ketahanan Pangan & Penyuluhan, Husein."Sehingga dalam jangka kala itu, tanaman padi ataupun jagung tak mampu diatasi lantaran daerahnya kering," imbuhnya.Akibatnya, kurang lebih 1.000 jiwa di enam desa mengalami rawan pangan selama ini.Di sebahagian wilayah NTT, termasuk juga di Atambua ini, curah hujan tetap mencukupi.Tapi kekurangan pangan akibat kekeringan bukan penyebab tunggal gizi tidak baik terhadap anak-anak."Keluarga umumnya memberikan porsi agung terhadap para suami. Anak-anak memperoleh sisa makanan dari bapak-bapak."Artinya, porsi yg mestinya diberikan pada anak-anak kadang-kadang kurang diperhatikan, yg lebih diutamakan ialah orang tuanya," terang Kepala Instansi Kesehatan Kab Timor Tengah Utara, Dery Fernandez.Ditambahkannya, th ini 106 balita di Kab Timor Tengah Utara menderita gizi tidak baik & sebahagian akbar dari mereka sudah pulih sesudah dikasih makanan penambahan tatkala tempo 90 hri.
"Tinggal 18 anak yg sedang dalam proses penanganan," kata Dery Fernandez.Di samping kurangnya pemahaman pola makan, kayaknya gizi tidak baik -yang yaitu persoalan kronis di Nusa Tenggara Timur- masihlah susah diatasi selagi sumber pendapatan warga mengandalkan pertanian."Persoalan kami yakni lantaran masa hujannya cuma empat bln, itu juga tak tiap-tiap hri. Masa kemarau delapan bln. Menjadi dengan cara apa sanggup kami andalkan pertanian? Menjadi mesti diubah, mata pencaharian & sumber makanannya bukan dari pertanian" kata Kepala Lembaga Kesehatan NTT, Stefanus Bria Seran.Bagaimanapun dirinya menandaskan bahwa dengan cara umum gizi jelek di Propinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan penurunan. Tuturnya, lima th dulu, jumlah penderita gizi tidak baik mencapai 5.000 anak namun sekarang ini menurun jadi 1.918.Menyusul kekeringan yg berlangsung sejak th 2014 di TTS maka menyebabkan tidak sukses panen, terutama jagung yg jadi makanan pokok warga, pemerintah pusat berjanji bakal membangun 1.000 sumur bor & embung atau bendungan."Inilah satu-satunya jalan utk mengatasi. Artinya, dari pemerintah propinsi tak bisa jadi sanggup mempermudah tiap-tiap hri. Pemerintah mesti memperdayakan masyarakat," terang Kepala Tubuh Ketahanan Pangan & Penyuluhan NTT, Husein, terhadap BBC Indonesia.Sumur bor & embung serta sempat dibangun di wilayah NTT."Tetapi tatkala ini tidak sedikit pembangunan sumur bor yg ditinggalkan sebab tak menemukan mata air di daerah berbukit & bergunung ini," kata Oscar Praso, satu orang jurnalis di NTT.
Meningkatnya gizi buruk di Indonesia akibat kemarau ini memang benar adanya.Hal ini juga mengakibatkahn beberapa hal jenis penyakit lainnya terjadi yang mengakibatkan adanya berbagai jenis hal yang tidak di inginkan.Kemarau panjang memperburuk keadaan gizi buruk ini membuat beberapa orang menjadi takut akan hal ini dan bahkan mengakibatkan banyaknya kematian yang ada pada anak anak penderita gizi buruk ini.
"Daerah itu di pesisir pantai di bidang selatan Pulau Timor, Kab Timor Tengah Selatan (TTS). Di enam desa itu kering lantaran hujannya th ini hanya tiga kali," kata Kepala Tubuh Ketahanan Pangan & Penyuluhan, Husein."Sehingga dalam jangka kala itu, tanaman padi ataupun jagung tak mampu diatasi lantaran daerahnya kering," imbuhnya.Akibatnya, kurang lebih 1.000 jiwa di enam desa mengalami rawan pangan selama ini.Di sebahagian wilayah NTT, termasuk juga di Atambua ini, curah hujan tetap mencukupi.Tapi kekurangan pangan akibat kekeringan bukan penyebab tunggal gizi tidak baik terhadap anak-anak."Keluarga umumnya memberikan porsi agung terhadap para suami. Anak-anak memperoleh sisa makanan dari bapak-bapak."Artinya, porsi yg mestinya diberikan pada anak-anak kadang-kadang kurang diperhatikan, yg lebih diutamakan ialah orang tuanya," terang Kepala Instansi Kesehatan Kab Timor Tengah Utara, Dery Fernandez.Ditambahkannya, th ini 106 balita di Kab Timor Tengah Utara menderita gizi tidak baik & sebahagian akbar dari mereka sudah pulih sesudah dikasih makanan penambahan tatkala tempo 90 hri.
"Tinggal 18 anak yg sedang dalam proses penanganan," kata Dery Fernandez.Di samping kurangnya pemahaman pola makan, kayaknya gizi tidak baik -yang yaitu persoalan kronis di Nusa Tenggara Timur- masihlah susah diatasi selagi sumber pendapatan warga mengandalkan pertanian."Persoalan kami yakni lantaran masa hujannya cuma empat bln, itu juga tak tiap-tiap hri. Masa kemarau delapan bln. Menjadi dengan cara apa sanggup kami andalkan pertanian? Menjadi mesti diubah, mata pencaharian & sumber makanannya bukan dari pertanian" kata Kepala Lembaga Kesehatan NTT, Stefanus Bria Seran.Bagaimanapun dirinya menandaskan bahwa dengan cara umum gizi jelek di Propinsi Nusa Tenggara Timur menunjukkan penurunan. Tuturnya, lima th dulu, jumlah penderita gizi tidak baik mencapai 5.000 anak namun sekarang ini menurun jadi 1.918.Menyusul kekeringan yg berlangsung sejak th 2014 di TTS maka menyebabkan tidak sukses panen, terutama jagung yg jadi makanan pokok warga, pemerintah pusat berjanji bakal membangun 1.000 sumur bor & embung atau bendungan."Inilah satu-satunya jalan utk mengatasi. Artinya, dari pemerintah propinsi tak bisa jadi sanggup mempermudah tiap-tiap hri. Pemerintah mesti memperdayakan masyarakat," terang Kepala Tubuh Ketahanan Pangan & Penyuluhan NTT, Husein, terhadap BBC Indonesia.Sumur bor & embung serta sempat dibangun di wilayah NTT."Tetapi tatkala ini tidak sedikit pembangunan sumur bor yg ditinggalkan sebab tak menemukan mata air di daerah berbukit & bergunung ini," kata Oscar Praso, satu orang jurnalis di NTT.
Meningkatnya gizi buruk di Indonesia akibat kemarau ini memang benar adanya.Hal ini juga mengakibatkahn beberapa hal jenis penyakit lainnya terjadi yang mengakibatkan adanya berbagai jenis hal yang tidak di inginkan.Kemarau panjang memperburuk keadaan gizi buruk ini membuat beberapa orang menjadi takut akan hal ini dan bahkan mengakibatkan banyaknya kematian yang ada pada anak anak penderita gizi buruk ini.